Foto: PT GMM menyerahkan unit kendaraan pengangkut sampah yang akan beroperasi di Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara.

LABUHA – Sampah merupakan satu permasalahan yang harus diselesaikan secara kolektif. Diperlukan sinergi antara seluruh elemen dalam menuntaskan permasalahan tersebut. Maka dalam rangka mendukung upaya penanganan dan pengolahan sampah secara maksimal serta berkelanjutan di Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, PT Gelora Mandiri Membangun (GMM), perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit di Halmahera Selatan berupaya untuk ikut berpartisipasi dalam mengentaskan permasalahan sampah lewat bantuan kendaraan pengangkut sampah.

Langkah GMM ini sekaligus mendukung target “Indonesia Bersih 2025” melalui pengurangan sampah sebesar 30%, dan penanganan sampah sebesar 70% pada tahun 2025, sesuai dengan peraturan Presiden nomor 97 tahun 2017. Selain itu, pemberian bantuan kendaraan pengangkut sampah juga diharapkan mampu membantu pemerintah setempat menciptakan lingkungan sehat, bersih dan rasa nyaman bagi penduduknya.

“PT Gelora Mandiri Membangun, perusahan yang bergerak di industri perkebunan kelapa sawit di Halmahera Selatan berkomitmen menjaga kebersihan lingkungan dengan mendukung program Smart City Kota Labuha dengan menyerahkan bantuan kendaraan pengangkut untuk dipergunakan dalam pengangkutan sampah yang berada dalam kawasan Kota Labuha yang tidak dapat dilalui oleh sarana pengakutan besar lainya,” ucap Manager PT GMM, Sehoon Lim pada acara serah terima bantuan di Kantor Perwakilan PT GMM Bacan pada Selasa (30/1).

Bantuan diserahkan langsung kepada Kepala Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Halmahera Selatan, Samsu Abubakar, SE.M.Si. Pada kesempatan tersebut Management PT GMM berharap agar bantuan yang diserahkan kepada pemerintah melalui dinas Lingkungan hidup dapat dipergunakan untuk mendukung pengolahan sampah dan lingkungan di kota Labuha dan sekitarnya.

Labuha adalah ibukota dari Kabupaten Halmahera Selatan, yang terletak di pantai selatan Pulau Bacan. Dengan kondisi wilayah yang seperti ini, tentu akan memiliki berbagai macam tantangan dalam hal pembangunan (SDM maupun infrastruktur) maupun penanganan sampah.

Padahal penanganan sampah di laut tak lepas bagaimana penanganan sampah di darat, sebab dari 80 persen dari sampah laut berasal dari daratan, sementara 20 persen lainnya berasal dari aktivitas di tengah laut.

Penanganan sampah sejalan dengan komitmen PT GMM pada pilar lingkungan CSC (Corprorate Social Contribution) yang akan selalu berkomitmen dalam menjaga lingkungan. “Kami akan selalu menjaga lingkungan dan melestarikan lingkungan, secara simultan kami akan mengentaskan permasalahan-permasalahan lingkungan yang ada, seperti masalah sampah,” tutup Sehoon Lim. (Humas)

Published On: Januari 30, 2024
Mungkin Anda tertarik dengan berita ini

Share This Story, Choose Your Platform!

Berita Terbaru
  • Published On: Oktober 28, 2025
  • Published On: September 27, 2025
  • Published On: September 20, 2025